FAT???

Assalamu'alaikum...

Ya Allah, apa yang aku lakukan? harusnya ini aku ngerjain bab 4-5 skripsi, eh malah nulis blog...
Ya gimana lagi ya, aku menemukan permasalahan saat garap bab 4 yang belum terselesaikan (harus nemuin dosbim dulu) karena itu menulis blog mungkin bisa mengalihkan dan menyegarkan pikiran yang kalut ini.. hihihi alasannn...

Sekarang mari kita berbicara tentang gendut..
Oke, beberapa bulan yang lalu tanpa menyadari gaya hidup dan asupan makanan sejak selesai jadi aktivis kampus dan  player di MB CDB, aku merasakan indahnya memiliki waktu luang, hanya skripsi dan kerja waktu itu yang jadi prioritas. Hiburannya maen sama temen, karaokean, nganter keluarga (yang biasanya jarang bisa dilakukan), tidur dan masih banyak lagi (kayaknya lebih banyak aktivitas hiburannya daripada prioritasnya ya, masya Allah). Suatu hari, ada temen yang lama gg ketemu bilang "tambah gendut sekarang lho" eh mungkin bagi sebagian orang itu adalah ungkapan yang menyenangkan, tetapi bukan buat aku. Secara setelah menimbang dan menghitung index masa tubuh (IBM) aku menyadari bahwa aku memiliki sebuah rahasia baru untuk menyembunyikan 2 digit angka rahasia ini ketika ditanya berat badannya berapa. wkwkwk  sungguh hina,,,,

Sebenarnya juga gak hanya dari 'sanjungan' temen atau waktu menghitung IMB baru menyadari bahwa aku beda sekarang, tetapi karna aku sering menyanyikan lagu ini ketika lagi pilih-pilih baju "dulu aku tak begini, tapi kini tak cukup lagi" Oh NOOOOOO..... bukan cuma itu juga, tiap dijemput temen, dia juga pasti bilang, mampir ke pom bensin dulu, mau nambah angin.. WHATS??? jadi gembosnya ban ini gara-gara aku?? huaaaaa.... sangat sangat hina...
 Ini gendut gak sih?? Sumber

But, itu semua menyadarkan aku untuk memulai sebuah proyek 5 Kg (ketahuan bgt naiknya berapa) yang jelas lebih idealah, haha.. Alasannya adalah selain lebih ringan kayak dulu jaman muda, mahasiswa, bersemangat, adapula alasan lain, rasanya merindukan baju-baju yang  dulu pernah muat dan menyingkirkan 'sanjungan-sanjungan' temen yang menggangu sekali itu.

Saat seperti inilah kita biasanya mendapatkan 'sanjungan'
Sudut foto menentukan prestasi  #abaikan tanggalnya

Cerita tentang 'sanjungan' yang beredar itu, awalnya, pas disanjung agak gimana gitu juga sih, jadi minder dan ga berani pake baju yang terlalu memperlihatkan 'kelebihan' kita, krn ketika aku pake baju yang terlalu memperlihatkan 'kelebihan' itu akan muncul 'sanjungan-sanjungan' itu tadi.. wkwk tapi seiring berjalannya waktu, dan perubahan pola pikir karena lingkungan juga ni (gendut) hal itu membuat nilai yang baik (menurut aku ni) yaitu  kadang setelah keluar 'sanjungan' itu, malah dapat  mencairkan suatu awkward moment, jadi kadang aku spontan jawab dengan  joke yang tampak konyol di-aku-nya sebenarnya, but merasa cool setelah itu. wakkaka sungguh aneh diriku ini.
Ini sama temen kuliah, jadi tau kan darimana aku dapatkan 'kelebihan' ini :p

Suatu saat pernah ada kejadian, temen, dia minta pacarnya gitulah menggambar suatu kartun khayalan dirinya, yang saat dibikinin dan temenku lihat itu gambar dia nyeletuk ke pacarnya "enak aja, emang aku segendut itu apa?", oke dia enggak gendut memang, waktu itu gak ada aku juga sih, tapi setelah itu dia dengan ceria cerita ke aku tentang gambar itu, yah jujur saya sebagai orang gendut, secara spontan  menganggap dia memiliki pandangan bahwa gendut itu buruk atau mungkin saya hanya terlalu sensitif. Tetapi benar/tidak pandangan itu tidak usah dipersoalkan, karena itu kan pandangan orang, dan pandangan seseorang berbeda-beda. Dengan banyak kejadian itu, saya juga bersyukur karena Allah memberikan pengalaman saya untuk merasakan jadi gendut (ada positifnya juga lho), karena saya jadi bisa merasakan apa yang orang lain tidak rasakan dan pahami, tapi walaupun begitu sepertinya saya belum berpengalaman juga jadi orang gendut karena kebanyakan dari orang gendut yang saya kenal itu mereka ramah, memiliki selera humor, melewati hidup ini dengan santai dan tidak ambil pusing dengan setiap hal kecil didunia ini.

Gendut identik dengan baju hitam/gelap, aman.. sumber
Kayak bukunya mbak Trinity yang Naked Traveler, dia kan juga gendut, dan pernah ikut sebuah kontes untuk orang gendut, ketika ketemu dengan anggota-anggota yang lain, dia malah dikatain sama anggota lainnya kalau dia gak terlalu gendut jika dibandingkan sama anggota lainnya. Dunia gak seburuk itu juga kali kalau kita jadi gendut. Dan Trinity juga bilang bahwa orang gendut itu kebanyakan punya sifat yang baik dan ramah-ramah. Yess!! mereka memiliki 'kelebihan' dan mereka tahu itu. 

Mungkin secara logika, jika kita berfikir bahwa kita cantik, langsing, sexy kita malah semakin sombong dan kurang ramah sama orang lain karena "aku cantik, banyak yang ingin dekat denganku".. yah something like that lah, tetapi jika kita merasa  punya banyak kekurangan, kita jadi berfikir, kita butuh teman yang bisa menerima kekuranganku ini, jadi kita harus ramah dan be a good person, sampai akhirnya menjadikan sifat dasar untuk orang-orang yang memiliki tubuh gendut. Orang yang cantik aja kadang dia dimaklumi dan tetep punya temen kalau dia agak sedikit sombong. Yang jadi masalah, jika kita gendut, sombong, pelit, gampang marah lagi!!! aduhh ... 


Kayak pelajaran sosiologi jaman SMA, sifat seseorang itu terbentuk karena keadaan dan lingkungan sekitar. 
Oia aku punya temen kuliah, dia gendut dan dia nice person, ramah, suka bercanda, enak diajak curhat, santai dan menyenangkan bawaannya kalau sama dia. Dinda namanya, ini dia orangnya..  dia ge-er nih, belum minta ijin lagi pasang wajah ini.. wkwkkw

Dinda, betapa makmurnya dia kan ya!tapi dia santai lho

Memang setiap apapun yang berlebihan itu kurang baik, kayak kelebihan lemak, kelebihan cantik :p, kelebihan uang, kelebihan apapun itu.. Jadi secara kesehatan, gendut itu akan mengarah pada obesitas dan memungkinkan munculnya segala penyakit seperti jantung, diabetes, hipertensi, pernafasan, dan masih banyak lagi. Jadi dengan melihat kemungkinan tsb, saya sepakat bahwa saya mau sehat dengan menjadi  ideal dulu, saya gak minta kurus kok atau seimbang dengan tinggi badan ini (ugh!), hanya ketika dihitung IMB nya, itu ideal. Menjadi ideal itu tetap lebih banyak positifnya dari pada negatifnya termasuk 'sanjungan-sanjungan' itu tadi. hahaha

Beruntunglah saya, ketika agak frustasi dengan cara bagaimana mengidealkan kelebihan saya ini, munculah konsep dari Dedy Corbuzer tentang OCD. Dia baik, punya keinginan untuk menjadikan Indonesia bebas Obesitas dengan melakukan gaya hidup OCD ini. Gaya hidup OCD ini sudah meng-Indonesia banget lah, semua orang pasti tahu. Hebohnya lagi bisa di download dengan gratis lagi disini.

Oia, Corbuzer ini juga cerita bahwa dia pernah gendut dan dia memiliki gen gendut dalam keluarganya, mungkin aku juga karena keluargaku juga begitu, yang ideal cuma menantu-menantunya doang.. hhihihi

Disiplin, niat dan semangat adalah modal utama untuk melakukan OCD ini, jujur masih sulit, karena daripada OCD saya malah berfikir langsung puasa aja sekalian (ditambah asupan makanan sehat dan olahraga tentunya), seperti puasa daud, seperti yang saya pernah lakukan waktu jaman SMA dulu, masa-masa kelas XII dan mau ujian. Inikan juga mau ujian, ujian skripsi sm ujian hidup... hehehe

oke saya mau melanjutkan mencari pencerahan untuk skripsi saya yang tak kunjung usai ini, mungkin lain kali saya bisa juga cerita tentang skripsi yang menyedihkan ini.(argh!!)

Untuk mengakhiri perjumpaan kita -yang jarang update blog- ini, akan saya putarkan lagunya Jason Mraz ~ Living in the moment...  *suka sama liriknya banget
Living in the moment.
Living my life
Easy and breezy
With peace in my mind
With peace in my heart
With peace in my soul
Wherever I'm going
I'm already home
Living in the moment

sekian... 

wassalamualaikum wr. wb  



Komentar

Postingan Populer