Last Cinderella ~ review ~

Assalamu'alaikummmmm...

wah halohayy,,,

Hari ini saya ingin menceritakan referensi dari film yang baru saja selesai ditonton dan mengulas juga tentang kelebihan dari film Jepang... 

lebih tepatnya serial sihh judulnya "Last Cinderella" serial Jepang yang tayang tahun 2013 ini.. 
sumber gambar : islandsubs.com

Yang menarik dari film ini pemeran utama wanitanya, Sakura, umurnya 39 thn, profesi sebagai hair sylist, pertama liat sakura difilm ini sungguh gayanya bikin ngakak di umur dia yang sudah setua itu periang dan memiliki style sendiri. Dan aktifitasnya itu lho dari kerja, main sama teman2nya, nongkrong, tidur, makan (mungkin memang budaya Jepang ketika sudah bekerja dan masih single).


Apalagi kalau sudah bertemu dengan tachibana.. hmmm 'hate couple', saling mengejek tetapi mereka sebenarnya saling peduli dan saling membantu, benar-benar hubungan yang aneh.  

Cerita ini dimulai ketika ada seorang pelanggan setia bernama Chiyoko, tempat Tachibana dan Sakura bekerja. Chiyoko ini memiliki masa lalu yang buruk tentang kecelakaan yang menyebabkan luka dipunggungnya, dimasa lalu sebenarnya Chiyoko ini tidak mengalami perlakuan yang buruk karena lukanya, tetapi malah karena disaat dia masih SMP, dia adalah murid cewek yang paling tinggi diantara teman2 ceweknya, yang membuat dia di bully sama teman-teman cowoknya sehingga dia menjadi minder ditambah ketidak percayaan dirinya terhadap luka dipunggungnya, tetapi pada saat itu dia bertemu Tachibana yang bahkan menghibur dan memujinya. Chiyoko sejak saat itulah menjadi suka dengan Tachibana hingga dia dewasa ketika umur 23thn. Tachibana dan Sakura memiliki umur yang sama dan sudah kenal dan saling mengejek sejak lama, hal tersebut membuat Chiyoko cemburu dan menyuruh Hiroto, kakak tirinya dan merupakan penyebab luka dipunggung Chiyoko, untuk mendekati Sakura. Padahal sebenarnya pada saat itu Tachibana dan Sakura tidak ada hubungan bahkan perasaan satu sama lain. 

Nah, sebenarnya inti dari cerita ini jelas sekali. Sakura didekati Hiroto karena disuruh Chiyoko, yang menyukai Tachibana. Lalu Hiroto ternyata beneran jatuh cinta dengan Sakura, Tachibana gak tertarik sama Chiyoko dan tahu tujuan Hiroto. Awalnya merasa gak enak dengan Sakura, lama kelamaan Tachibana pun suka dengan Sakura, jadilah cinta segi 3, segi 4 kalau ditambah Chiyoko. Sampai pada akhir episode, kita harus menyaksikan dengan siapakah sebenarnya Sakura ini, Hiroto (lebih muda 15 thn, keren dan cakep) atau Tachibana (Seumuran, selalu ada untuk Sakura dan  menurut saya, Sakura sebenarnya lebih terbuka dan apa adanya kalau sama Tachibana)???
Sumber gambar : yuri2294.livejournal.com
Inilah khas dari serial Jepang menurut saya, disetiap episode mereka selalu membuat tema/judul/konflik yang berbeda, persamaan serial Korea dan Jepang, selalu cinta segi 3/segi 4. Perbedaan, serial Korea selalu menarik diawal dan diakhir, ditengah cerita terlihat sekali cerita itu hanya berputar-putar saja. Tetapi kalau serial Jepang, disetiap episodenya sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan, selain kisah pemeran utamanya, serial Jepang juga menyiapkan pemeran-pemeran yang hanya hadir dalam 1-2 episode, misalkan, pada suatu episode di Last Cinderella ini, adik Sakura, Satoshi, dan pacarnya datang, dan membawa konflik yang harus diselesaikan juga dengan pemeran utama yaitu Sakura, Tachibana dan Hiroto. Dan konflik Satoshi ini terselesaikan dalam 1-2 episode habis itu mereka pulang kampung :D hahaha. Lalu di episode yang lain, seseorang dimasa lalu Tachibana datang, yaitu Kasumi, yang meninggalkan Tachibana dan nikah sama orang lain, pas datang dia sudah mau cerai dan mau kembali sama Tachibana (Cewek ini merupakan masa lalu Tachibana yang membuat dia menutup hatinya buat orang lain, termasuk Chiyoko).

Konflik ini terselesaikan saat Tachibana sadar bahwa dia selama ini sebenarnya hanya terbayang-bayang pada masa lalunya bukan karena dia masih suka sama Kasumi tetapi karena dia sebenarnya punya sedikit dendam dengan Kasumi. Wah rumit ya.... tetapi hal tersebut menurut saya merupakan realita hidup juga, kadang kita bingung dengan perasaan diri sendiri antara dendam dan peduli, cinta dan benci, semua itu hanya dibatasi dengan garis yang sangat tipis sehingga sangat sulit untuk dibedakan. #sokbijak untuk itu janganlah terlalu benci dan janganlah terlalu cinta pada sesuatu hal di dunia ini (kecuali cinta sama Tuhan kita lah).  

Apa yang saya suka dari film ini sih??? 

Sakura yang memiliki karakter periang dan unik, wajar aja kalau akhirnya Hiroto yang tadinya pura-pura suka jadi suka beneran dengan cewek ini, selain itu Sakura juga rela berkorban, solidaritasnya tinggi dan cinta damai... hahaha bahasa gue... walaupun dia jorok, ceroboh dan gak bisa masak. Realita kehidupan men, manusia punya kelebihan dan kekurangan masing-masing woy. it's okay lah... Walaupun kurang masuk akal juga sih ada mas-mas umur 24thn suka sama tante-tante umur 39thn, brondong cyn!!! eh tapi ada juga deh realitanya, itu tu artis Indonesia kita, lumayan juga menjalin hubungan, walaupun kurang indah pada akhirnya.  hemm *dilempar rumah

Habis nonton ini film saya jadi terbawa riang dan suka cita menjalani hidup, damai itu indah guys!!!. hehehe 

Ending?????

Ending cerita ini yang membuat saya gemas sekali, Sakura berakhir dengan Hiroto,,,, Itulah film kadang tidak sesuai dengan keinginan hati tetapi yang pasti harga diri Tachibana tidak terlalu jatuh disini karena dia sadar dan yang membuat keputusan.
"Yang asik jadi teman bukan berarti asik juga sebagai seorang kekasih"
Ingat itu, itu juga salah satu realita kehidupan... kenapa saya jadi kayak nenek2 ya.... wiiw wiw 
Tetapi menurut saya (masih gak rela) kalau Sakura sama Tachibana pasti akan menjadi 'hate couple' yang saling mencintai.. haha gmn lah itu maksudnya??? hihihi bingung sendiri jadinya... Pasangan yang menyenangkan lah karena mereka lucu sekali disaat umur mereka yang sudah tua... wkwkw 
Satu catatan difilm ini, namanya juga film luar Indonesia pasti banyak yang tidak sesuai dengan budaya kita, tetapi karena ini Jepang dan mereka punya budaya sendiri ya saya maklumi saja terkecuali jika Indonesia bikin film pake budaya Jepang/Korea/Eropa, kayaknya malah kurang menarik.. So, saya merindukan sekali film yang berkualitas mencerminkan budaya kita sendiri tanpa campur tangan budaya negara lain.  

Kalau kata Daniel Mananta, kalau ada orang Indonesia pake Kimono pasti kita tahu itu Japanese's style, kalau ada orang Indonesia pake hanbok pasti kita juga tau itu Korean's style. Nah, kalau kita rubah sudut pandang, kira-kira Indonesia punya gak sih style yang khas dan bisa dipakai anak muda/generasi jaman sekarang sehingga orang Jepang/Korea/Eropa/dll bisa bilang wow... Indonesian's style. Mungkin kebaya? peci?sarung? hahahha itulah yang perlu kita temukan,,,

see you!!

Wassalamu'alaikum wr wb


Komentar

Postingan Populer